denial rasa

saat niatmu terbaca, kau merapuh,
menggenggam rasa lalu menyebutnya salah;
kau tepis bayang, tapi tetap menoleh,
sepertinya,
aku hanyalah angin yang tak pernah ada.

kuu larut dalam denial, menipu diri,
memanggil cinta dengan nama kehampaan;
yang kau kejar dulu,
kini debu di matamu,
padahal ia tetap menunggu, 
tak pernah pergi...
kau memaksa hilang,
tanpa kata, tanpa tanda, tanpa lainnya
meninggalkan tanya yang kau buat sendiri.
sedangkan aku menjadi, 
entitas yang tiada bagi dustamu,
jujur, sebagai makna yang tak sanggup kau hadapi?
tak apa...

Yogyakarta,20241222
duiCOsta_hatihati 

Comments

Popular Posts