bom waktu dari JOGJA
Merapi bernafas pelan,
udara membawa bisikan rahasia.
Jogja tak pernah terburu,
seolah tahu sesuatu
yang tak ingin ia bagi.
Gudeg mengepul di tikungan pagi,
tangan-tangan sibuk,
tapi mata mereka menyimpan sesuatu.
Apa yang mereka sembunyikan?
Senyum itu, terlalu tenang.
Malioboro, sebuah pentas diam.
Lampu-lampunya berkedip,
menyampaikan isyarat.
Pada siapa? Untuk apa?
Barangkali, kepada waktu,
yang tak pernah selesai menghitung.
Bom waktu itu ada di sini,
di bawah tanah,
di balik tembok,
di hati yang tidak berbicara.
Ia berdetak tanpa suara,
menunggu saatnya tiba.
Namun Jogja tahu caranya,
mengalihkan bencana menjadi puisi.
Ledakannya adalah damai,
yang menyelimuti semua,
tanpa seorang pun mengerti
dari mana ia bermula.
Pomalaa, 20241226
duiCOsta_hatihati
Comments
Post a Comment