cermin tanpa wajah
Bagaimana kau bisa merasa pintar, sedang bodoh saja tak pernah kau punya? sebuah kutipan dari buku Gus Rusdy Matari. Pengetahuanmu hanya bayang-bayang dari apa yang kau dengar, tak pernah menjadi akar di tanah jiwamu. Kau bicara tentang langit, tetapi tak pernah tahu seperti apa gelap malam ketika ia datang tanpa bintang. Kau menjawab sebelum bertanya, menilai sebelum memahami. Pintar yang kau kira hanyalah kaca, memantulkan kesombongan, tetapi rapuh di hadapan kenyataan.
Bagaimana kau merasa merdeka, sedang penjara tak pernah kau singgahi sebagai narapidana? Kau bicara kebebasan seperti angin, tetapi tak pernah tahu seperti apa dinding yang menghimpit napas. Kemerdekaan yang kau nyanyikan hanya ilusi; rantai tak terlihat masih membelenggu langkahmu. Kau berdiri di ambang pintu yang terbuka, tetapi takut melangkah keluar, takut pada dunia yang tak bisa kau kendalikan.
Bagaimana kau bisa mencintai, sedang memberi saja tak pernah kau coba? Cintamu adalah perdagangan, sebuah angka di atas meja, sebuah perjanjian tanpa hati. Kau beri hanya untuk menerima, kau dekati hanya untuk memiliki. Padahal cinta sejati bukanlah milik, tetapi kehilangan—kehilangan dirimu untuk yang lain, kehilangan ego demi sesuatu yang lebih besar. Kau pikir cinta itu manis, padahal ia adalah api yang membakar tanpa ampun.
Bagaimana kau bisa bilang bahagia, sedang jalan deritanya terbuka lebar, dan kau memilih tidur tanpa terjaga? Kebahagiaan yang kau cari adalah ilusi, sebuah mimpi dalam tidur yang tak pernah kau sadari. Kau tutup mata pada luka, berharap bahagia datang tanpa perjuangan. Padahal jalan menuju bahagia adalah jurang; kau harus jatuh, kau harus terluka, sebelum menemukan dirimu di ujung sana, berdiri bukan karena mimpi, tetapi karena kenyataan yang telah kau lawan.
Semua ini adalah cermin, tetapi bukan untuk dirimu yang sekarang. Ia adalah wajah masa depanmu, jika kau berani berhenti, bertanya, dan berjalan. Sebab hidup bukan tentang merasa, tetapi tentang menjadi. Bukan tentang menjawab, tetapi tentang mendengar. Dan bukan tentang memiliki, tetapi tentang kehilangan untuk kembali menemukan. Jika kau berani, kau akan tahu: di dalam semua pertanyaan itu, kau bukan hanya pencari, tetapi juga jawabannya.
Maka lihatlah, kemauanmu melambung seperti burung tanpa sayap, sementara kemampuanmu tersenyum pahit dari dasar lembah, mengucap salam tanpa janji. Sebab hidup ini bukan tentang seberapa jauh kau ingin melangkah, tetapi seberapa dalam kau mampu berdiri. Dan mungkin, hanya ketika keduanya bertemu, barulah kau paham: jalan yang kau cari selama ini sudah ada di bawah kakimu.
Pomalaa, 20241226
duiCOsta_hatihati
Comments
Post a Comment