atas nama diam
Di balik bibir yang diam,
terpancar ribuan peperangan,
seperti Kurukshetra yang tiada akhir,
berperang tanpa ujung,
sebagai perang dalam diri.
Setiap langkahnya adalah langkah menari,
di atas medan berlumur darah dan harapan,
yang tak pernah sampai pada tujuan yang pasti,
karena tujuan itu senantiasa dibelokkan
oleh jalan yang lebih harus dilalui.
Segudang beban terukir dalam pikirannya,
menjadi penjara bagi jiwa yang mendalam.
Untuk siapa semua ini?
Untuk yang tersenyum,
untuk yang butuh,
untuk yang tak pernah tahu
betapa beratnya hidup yang ia sembunyikan
dalam diamnya.
Setiap rencana yang hampir matang,
seperti buah yang jatuh sebelum ranum.
Ada selalu yang lebih penting,
ada selalu yang lebih mendesak,
dan di sana, di antara tiada dan ada,
kehidupan terus berperang.
Namun, di dalam sunyi yang tak terucap,
ada keinginan yang menyelinap,
untuk sekitar,
negeri kecil yang dia sayangi,
pelukan dia dalam diam,
sebagai cara cinta menunjukkan apa yang dia ingin.
Pomalaa, 20241225
duiCOsta_hatihati
Comments
Post a Comment