diam-diam diam

diam,
batu meretas jalur,
sibak,
rahasia di tiap retak,
teguh ia berdiri, waktu musnah,
tidur suri seperti pulas mati.
tetap sendiri...
tak harus dimengerti!
terpejam.

dan jejak peluk itu, kekasih
lebih kinan dari laras embun,
bersitrih di telaga daun,
terbenam.
kusibak ia dengan mata terlipat,
dan atas sangkalku yang tertepa,
kau tetap tak berkelar,
terpendam.

saat hati menari duga,
angan ingin jeda,
tapi hening menyulam bising,
dan batu itu pecah,
diam.

Pomalaa, 20250107
duiCOsta_hatihati 

Comments

Popular Posts