tuhan ciptaan
Aku bukan orang suci.
Tapi juga bukan durjana.
Aku cuma manusia biasa,
yang lebih sering bingung daripada tenang.
Lebih sering pura-pura kuat
daripada benar-benar tabah.
Menurutku, damai atau cemas
bukan tentang seberapa kuat imanku,
tapi siapa yang duduk di kursi kemudi:
rasa takut… atau cinta.
Karena saat hidup dipeluk ketakutan,
aku pun gemetar menunggu akhir yang entah.
Tapi kalau aku digerakkan oleh cinta,
maka mati pun bisa terasa seperti pulang.
Mungkin memang benar,
Tuhan itu tidak selalu hadir
kadang hanya diciptakan.
diciptakan oleh rasa takutku sendiri.
yang membahas hukuman, dosa dan pembalasan.
seperti di pasar-pasar jual beli
berdasarkan timbangan salah.
di hukum dan di basuh neraka.
dan manusia dengan tuhannya sendiri-sendiri
Diciptakan oleh manusia biasa sepertiku,
yang terlalu takut
untuk mengakui bahwa hidup ini
terasa sepi sekali.
Aku tak akan melawan tawa sinismu.
Karena cinta,
memang terdengar konyol
bagi mereka yang belum pernah tenggelam di dalamnya.
Aku benar,
Kamu benar,
tapi diantara kita,
tidak ada yang benar-benar benar.
Bahkan orang yang percaya Tuhan pun bisa takut mati.
Bukan karena Tuhannya kejam,
tapi karena mereka diperkenalkan
dengan Tuhan yang keliru.
Tuhan yang katanya
menjaga pintu neraka,
syurga dengan ribuan syaratnya.
bukan Tuhan yang merangkul malam-malam sepi.
Tuhan yang sibuk mencatat dosa,
tapi lupa memeluk yang terluka.
Dan aku?
Aku hanya sedang mencoba
mempercayai Tuhan
dengan cara yang lebih lembut.
Yogyakarta, 20250406
duiCOsta_hatihati
Comments
Post a Comment