rengkuh pergi

Aku pernah berusaha, berkali-kali.
Mengulurkan tangan kepada angin, membangun jembatan dari kata-kata, mendirikan menara dari pengorbanan. Setiap malam aku meyakinkan diri bahwa usaha itu tidak akan sia-sia, bahwa mungkin, pada akhirnya, dunia akan mengerti.
Namun dunia sibuk dengan jalannya sendiri.
Aku berteriak di tengah padang sunyi.
Tak ada gema, hanya angin yang lewat, membawa suaraku pergi entah ke mana.

Aku berusaha lagi.
Dan lagi.
Dan lagi.

"Kalau aku cukup bersabar, mungkin semuanya berubah," kataku pada diri sendiri.
Tapi sabar saja tidak membuat dunia mengubah nadinya.
Sabar hanya membuatku bertahan sedikit lebih lama, sebelum akhirnya memahami:

Beberapa usaha memang ditakdirkan untuk kandas,
bukan karena kau kurang layak,
tapi karena kapal itu memang tak pernah dibuat untuk berlayar.

"Bukan semua perjuangan harus dimenangkan. Beberapa cukup dijalani, lalu dilepaskan."

Akhirnya aku berhenti menggenggam apa yang terus melukai.
Aku berhenti mengetuk pintu yang tak pernah dibuka.
Aku mengumpulkan serpihanku, luka-luka itu, tak lagi mengutuknya, tapi memeluknya.
Karena luka-luka itu bercerita tentang keberanian, keberanian untuk tetap mencinta, tetap percaya, meski dunia tak selalu membalas.

Aku menggenggam lukaku,
seperti seorang prajurit menggenggam pedangnya:
bukan untuk menyerang,
tetapi untuk mengenang betapa berat perjalanan ini.

Dan dari semua yang kutinggalkan, aku memilih hanya satu hal:
merangkul yang tak perlu diyakinkan.
Yang menghormatiku, bahkan saat aku diam.
Yang percaya padaku, bahkan saat aku jatuh.

"Tidak semua layak diperjuangkan. Tapi mereka yang tetap tinggal, layak dirangkul dengan seluruh sisa keberanianmu."

Aku berjalan lebih pelan kini.
Bukan karena aku kalah,
tapi karena aku tak lagi membawa beban yang sia-sia.

Aku tetap terluka.
Tapi aku tak lagi mengutuk luka itu.
Aku berjalan berdampingan dengannya, sebagai teman seperjalanan.

"Ada kekuatan dalam menerima, kekuatan untuk tetap melangkah, bahkan saat yang lain memilih menyerah, meskipun aku memilih pergi."

Pomalaa, 20250528
duiCOsta_hatihati 

Comments

Popular Posts