senyap silauku di sekitarmu

tak ada yang sia-sia
dari sapa mata dan gumam aksara
meski kau: senyap yang bertapa.
dengan pilu,
kutimba elegi dari relung aksiden,
bila tutur
terbungkam di palung asmara.
tapi sayang,
di jam bayang
langit di sekelilingku bersih,
tapi terlalu bersih.
matahari berjejal, berebut langit,
masing-masing ingin menjadi pusat pijar.
terik benderang,
bagiku menyilaukan...

mereka bersinar
bukan untuk menghangatkan,
mengusir embun apalagi.
terik yang tak ramah bagi kulit yang jujur,
cahaya yang menggantikan bayang.

namun lihatlah,
di balik silau itu:
tangan-tangan yang menyusun sorot,
gerak samar dalam siluet hasrat.
bersembunyi di siang,
tapi tak cukup pandai memadam tanda.

mereka hanyalah purnama
yang mengira diri matahari.
terbit di malam,
saat matahari jati,
melintas dibalik bumi lain,
di jam bayang
saat terang berpaling...

Pomalaa, 20250415
duiCOsta_hatihati 

Comments

Popular Posts