peluk kacau kehidupan dewasa

aku bukan lagi takut sama kekacauan
aku malah buka pintu, siap duduk bareng dia,
nawarin kopi, pahit
arabika robusta tanpa gula.
dalam cerita luka, manisnya cukup dari janjimu saja.
tapi dia cuma lewat.
bahkan kekacauan pun kayaknya ilfeel sama aku.
katanya "menerima kekacauan" itu tanda dewasa.
ya sudah, aku coba.
tapi kekacauan nggak pernah bilang,
kalau setelah diterima, 
kita masih bisa ditinggalkan.

aku terlalu tenang untuk ribut,
terlalu rusak untuk sembuh,
terlalu sadar untuk pura-pura tersenyum.

hidup ini panggung sarkas
aku tepuk tangan sendiri,
untuk peran yang nggak pernah dikasih naskah.

dan jika ini namanya menerima hidup,
mungkin aku salah paham soal apa itu ‘diterima’.

aku berdamai dengan badai di dalam kepala,
tapi entah kenapa,
badai tak pernah memanggilku pulang.
kacau ku terima seperti kawan lama,
namun ia tetap berdiri di seberang.

Yogyakarta, 20250406
duiCOsta_hatihati 

Comments

Popular Posts