lelaki dan bapaknya

dari kedalaman luka bathin,
anak kecil tumbuh di sosok lain ,
sesekali senyumnya yang tulus menawan,
jika beruntung kamu hanya sesekali menemukan,

kata lelaki paruh baya,
kamu, belajarlah sendirian,
lalu mampu sendirian,
karena disanalah, 
jujur dan setia bertempat tinggal,
tanpa itu kamu hanya diam,
seperti batu yang menjadi batu...

kata anak lelakinya kemudian,
apa kabar aku yang ketakutan,
merindukanmu sendirian, 
tanpa tuhan...
berjalan sendiri di kegelapan,
aku butuh teman, tapi khawatir
engkau bilang gagal...
atau lebih kepada tidak yakin,
mungkinkah, selain dengan diri aku berteman?

Yogyakarta, 20241011
duiCOsta_hatihati

Comments

Popular Posts