arwakh

alif,
lambaian kesederhanaan menyapaku,
itu terjadi di awal november dua tahun lalu,
fakta bahwa aku melihat diriku di masa lalu,

rasa yang tak sepenuhnya sama, 
ilusi karena aku tumbuh lebih hancur darimu,
zaman dimana sejarah seseorang dimulai,
aku kecil yang turut serta ditubuh tuaku,
lambat laun membaur dengan semesta,
lain cerita diulang bila ada pilihan,
untuk menjatuhkan pengulangan yang sama,

waktu berlalu tak ada yang hilang,
aku hanya berharap jika layak,
kepada penulis peran-peran misteri,
hari-hari bulan tahun windu
indah terlewati sebagai kisah hitam putih
dalam buku yang ditulis, aku lupa isinya...

ada hati dan rasa diwajahmu,
rapuh tak apa tersingkap mata,
walau kwmarau, tak sengaja aku menangis sore ini,
akan aku beri nama apa getir hati,
karena perjalanan akan selalu begitu,
hampir selalu begitu setidaknya

dengan tulang punggungmu,
wajahmu mengabarkan,
ikrarmu pada semesta menjadi rusuk hati...

Surabaya, 20241009
duiCOsta_hatihati 

Comments

Popular Posts