equanimity
adik,
sadar kamera banget dik,
yang dewasa oleh keadaan,
renta di perjalanan,
kata ibu, hidup hanyalah lelucon,
tertawalah dengan sungguh-sungguh,
bahkan kata tuhan,
dunia ini juga hanya drama sendal gurau,
berperanlah seperti biasa,
puasa, lalu whiskey vodka berbuka,
puisi, dengan sunyi sendiri mati.
di hati...
bro,
ada peran manusia belang,
ada manusia malam,
ada peran hihi-haha juga sedu sedan,
jika kamu putih, jangan terlalu benderang
kasihan mata silau,
jika kamu hitam, biar menjadi kanvas warna lain,
tidak apa-apa jika peranmu antagonis,
untuk memanggungkan sang protagonis,
tak ada yang layak dimiliki,
bagi yang takdirnya tiada,
di jiwa...
nak,
pada akhirnya, ujung dari setiap drama,
adalah cerita yang tertanam,
di kening untuk dikenang,
sudah tenang saja,
apapun peranmu, kamu punya cerita tersendiri,
di lisan orang lain,
jika itu baik, pergilah..
jika itu buruk, lengkapilah...
jika itu benar, tutuplah..
jika itu salah, sebarkanlah...
biar semesta memilih sendiri gurunya,
kepada malaikat buruk rupa,
atau iblis yang baik hati,
mungkin juga kepada kita...
eh maaf, kalian saja..
hihi-haha...
lambemu jo lali harus selalu basah,
biar disangka gemah ripah...
urip iku urup, jolali nguripi
biar dikira loh jinawi...
tugas laki-laki itu,
selain disuruh pusing juga dibuat bingung,
diamlah kalau sedang murung,
ultramen juga butuh ultraflu,
simpan saja cerita meski punya bekas luka,
karena kucing juga aka mengaku singa
di masa lalu hahaha lagi...
pejamkanlah sepasang mata,
untuk melihat dengan mata lain yang lebih nyata...
VCM - Den Rizalleak
Surabaya, 20241009
duiCOsta_hatihati
Comments
Post a Comment