atinama

aku masih disini, ternyata
gagu, kelu juga tidak tau
untuk memeluk cerita tak berbagi
sendiri, tentu saja tanpamu
tinta sepi dan menulis sunyi bisu
ihwal seberisik apa angin bersembunyi
nada cerita yang kutitip setiap waktu
ambigu, tak pernah tersampaikan tuntas

menggantung sebagian tertinggal
abadi langit-langit pembaringan malam
namun yang aku tau,
utaraku masih saja tetap berdiri disini
ruang menantimu berbagi tanpa hati
untuk urat nadiku yang menuju mati, 
nun jauh di dasar hati 
garis waktu ingin berkarib dengan derita, bukan cerita

aku memahatnya di kanvas waktu
tanpa suara setelah 2 tahun itu
intuisi membawaku merasa bisa memulai...
nekad atau berani, melepas ketakutan
aku terbiasa memeluk ketidak tahuan
meski tetap diam tanpa rasa ingin tau
antara peduli dan masa bodoh aku mengikuti...!!


teruntukmu bila ada yang merenda cerita,
engkau dengar tanpa sengaja, atau hanyut prasangka
mungkin mereka benar tentangku,
atau lebih dari itu, mereka menghakimi waktu
niatkan sisa hatimu untuk mengabarkan padaku, aku pinta
karena aku perlu melengkapi pangkal ujung kisah
untuk sempurnakan cacat cerita tentangku.

tak ada yang lebih pantas,
selain terima kasih,
untuk hati dimana aku lupa,
rasa dari penolakan...

tak ada yang lebih hormat
selain lembah maaf,
atas keakuan yang dimaklumi
di setiap jiwa yang samudra menerima..

sebuah ruang hampa,
atinama...

Yogyakarta, 20241003
duiCOsta_hatihati 


Comments

Popular Posts