ephemeral
alam menawarkan padaku,
tentang segala kemungkinan,
ingin dan angan dalam cawan,
namun umur ketakutan lebih tua dariku,
alibi yang mekar tumbuh dari waktu ke waktu ,
mengutarakan atau diam meletakkan diri,
acuh pada pelecehan logika salah asuh
apakah malam sesombong itu?
gema dan gelap dibiarkan liar meranggas,
untuk menghabisi segala embun,
setengah waktu bukan tugasnya lagi,
tapi malam mencampuri terik di hati,
inikah arti siang sembunyi
nisan kataku pergi kepada tuli,
atau diam lisanku kepada mati?
melangit mantra dari tengadah hasta
antara dua waktu malam kepada subuh
nasehat jati kepada diri
untuk terkunci tetap seperti...
rasa yang ada tanpa seperti...
udara tanpa wajah tapi dingin memeluk aura
nalar akal berakar serabut
gerbang dasar diri yang aku baca,
adakah bahasa lain
dari samudra mati
yang lebih mudah di pahami?
Gresik, 20241007
duiCOsta_hatihati
Comments
Post a Comment