tangis bisu yang basi

di cangkir hitam ini,
aku larutkan malam-malam yang tak pernah kau tanyakan.
asap tembakau melingkar pelan,
seperti doa yang ragu-ragu menuju langit.
melayang hampa,
seperti roh yang lupa jalan pulang.

kau tak akan tahu
bagaimana sunyinya lelaki
yang menyeduh harapan,
tapi tak pernah cukup berani menuangkannya ke dalam percakapan.

kopi ini pahit
tapi lebih jujur dari bibirku.
tembakau ini hangus
tapi lebih tabah dari hatiku yang terus menunggu.

aku tak bicara bukan karena tak ingin,
tapi karena kata-kata telah lama hilang
dalam denting sendok di pinggir gelas.

dan kau…
tak pernah benar-benar duduk mendengar,
hanya lewat seperti angin,
meninggalkan bau manis rambutmu di udara.

luka tak lagi menganga,
tapi juga tak ingin sembuh.
tapi dia hidup di sana,
seperti racun yang jinak,
dan menetap.

kau dan kalian,
mungkin...
tak akan mengerti
sepi yang tak lagi butuh pelipur.
seperti aku,
yang menyeruput kehampaan
dari cangkir yang aku isi sendiri..
kan asuu...

Pomalaa, 20250627
duiCOsta_hatihati 

Comments

Popular Posts