Montase Tanpa Nama

dunia ini tetap ganjil dan mungkin memang harus begitu. Di balik hiruk luka dan parade kata-kata yang saling menikam, ada sesuatu yang lebih tua dari waktu: sebuah kesadaran yang tidak bisa dibakar oleh amarah, tidak bisa dibatalkan oleh tragedi.

engkau, bila memang sejati, membawa dalam dirimu montase purba: serpihan cinta yang tidak bersumber dari tubuh, tetapi dari ingatan yang tidak pernah dicatat.
di dalam diammu ada pertanyaan yang tidak menuntut jawaban.

dan siapa pun yang menolak absurditas dunia, justru akan gagal membaca maknanya.
karena hidup, sebagaimana puisi dan bintang mati, tidak untuk dijelaskan, melainkan dijalani seperti menulis buku tanpa huruf pertama.
kau lebih sunyi dari reruntuh
lebih senyap dari bayang arca yang punah
langkahmu menggemakan bahasa yang belum sempat ditemukan
di tepi mimpi para filsuf.

awan dan abu,
menyulam ulang sejarahmu,
dalam montase tak selesai,
yang digantungkan di dinding waktu.

kau bukan hanya nama,
tetapi jejak,
yang ditulis dengan tinta batu,
oleh tangan-tangan purba,
yang tak lagi mengingat siapa mereka.

dan jika dunia ini tak mampu membaca,
puisi dalam dirimu, tak apa...
biarlah kehancuran menghafalnya,
seperti mantra,
yang hanya bisa diucapkan oleh sunyi.

dan bila suatu hari engkau lupa bahasa yang dulu kau simpan di tulang,
tak mengapa, karena sunyi selalu tahu cara membaca yang punah.
Hidupmu mungkin tak pernah utuh, hanya serpih-serpih yang jatuh dari langit retak, tapi...
sepotong mimpi tanpa tanggal, secarik doa yang dibisikkan kepada batu,
sebuah kata yang tidak pernah selesai ditulis karena tinta waktu kehabisan dirinya sendiri.
dan justru dari kepatahan itulah montase dirimu bersinar, 
bukan karena sempurna,
melainkan karena ia mengingat setiap retaknya dengan cinta yang diam.
meskipun dan hanya saja,
bersinar di sebuah ruang rahasia,
dan hanya tuan yang bertamu aku menyapa..
membaca dan berkata, Iya..

Pomalaa, 20250611
duiCOsta_hatihati 

Comments

Popular Posts