takdir tanpa nama...

“bolehkah kutahu, namaMu?”
katamu, lirih.
dia tersenyum, tak menjawab.
sebab tak semua rahasia harus diberi nama.

aku hanya menunjuk gelasmu,
dan berbisik, lirih tapi jelas,
terbata tapi ter-eja..

"biarkan aku larut di dalamnya,
menjadi rahasia dalam kopimu,
hangat, pekat, dan tak pernah selesai."

tapi, aku beritahu sedikit, 
tentang clue..

sunyi,
adalah takaran yang paling tepat untuk puisi.
dan tukang kopi, juga tukang ngopi,
yang mentair tak menulis di kertas
melainkan di gelas yang menggigil.
Bahkan aku hanya bisa menuliskan takdir rasa,
kopi pahit tanpa sengaja..

aku menakar aroma masa lalu,
menggiling waktu dalam nyaring gerinda,
menuangnya perlahan
hingga luka jadi harum,
dan cinta, pahit yang tak ingin ditelan.

sebelum menyesal,
pergilah...!!

Yogyakarta, 20250601
duiCOsta_hatihati 

Comments

Popular Posts