tiada ke tiada
setapaklah jiwa menuju mata air
bukan lebar jalan menuju neraka
seringkali mata air tak beranak sungai
dia tetap keluar menyirami, sejuk
adapaun mata api tak bermuara
terpelihara diam, ronta dalam kekang
dalam hasut sebagai korban
asap hitam berkerumun selimuti
putih perilaku yang terkubur
jasad busuk dalam kebodohan
tajam pedang menghujam paru
ribut balapecah bejana terbanting
terdengar riuh rendah kesamaran lisan
mengalun indah bernada fitnah
nestapa yang kunikmati sendiri
memutar balik alur cerita
satu naskah yang semua orang terlanjur baca
jiwa-jiwa diam adalah ujung kesalahan
dimana hening itu bisa kutemui lagi
di kolong langit nafas sesak dalam pengap
di kolong tanah malaikat sedang dalam karyanya
di atas bumipun topeng topeng sedang dalam drama
kembali lagi...
lahir sebagai sebatang kara kebodohan
beranjak menegenali sesama
mengiring pasukan semua warna
cinta, sedih, dusta, dendam, sakit hati
pengiring hidup duniawi
tergerak oleh nafsu-nafsu yang malaikat tak punyai
jangan lagi mencoba kelabuhi
garis hidup yang kau sepakati
kembali ke peraduan tak harus senja
sendiri lagi dalam usang
kembali selayak bagaimana engkau terlahir
bukan makna sebuah kehilangan
karena semua hanya sebatas niscaya
dari tiada kembali tiada
duicosta
17122016
bukan lebar jalan menuju neraka
seringkali mata air tak beranak sungai
dia tetap keluar menyirami, sejuk
adapaun mata api tak bermuara
terpelihara diam, ronta dalam kekang
dalam hasut sebagai korban
asap hitam berkerumun selimuti
putih perilaku yang terkubur
jasad busuk dalam kebodohan
tajam pedang menghujam paru
ribut balapecah bejana terbanting
terdengar riuh rendah kesamaran lisan
mengalun indah bernada fitnah
nestapa yang kunikmati sendiri
memutar balik alur cerita
satu naskah yang semua orang terlanjur baca
jiwa-jiwa diam adalah ujung kesalahan
dimana hening itu bisa kutemui lagi
di kolong langit nafas sesak dalam pengap
di kolong tanah malaikat sedang dalam karyanya
di atas bumipun topeng topeng sedang dalam drama
kembali lagi...
lahir sebagai sebatang kara kebodohan
beranjak menegenali sesama
mengiring pasukan semua warna
cinta, sedih, dusta, dendam, sakit hati
pengiring hidup duniawi
tergerak oleh nafsu-nafsu yang malaikat tak punyai
jangan lagi mencoba kelabuhi
garis hidup yang kau sepakati
kembali ke peraduan tak harus senja
sendiri lagi dalam usang
kembali selayak bagaimana engkau terlahir
bukan makna sebuah kehilangan
karena semua hanya sebatas niscaya
dari tiada kembali tiada
duicosta
17122016
Comments
Post a Comment