Hey Tuhan, terangkanlah..

Mendung kelabu hiasi kisi-kisi langit
Sedari hari ketiga diawal pekan
Kebanaran bersembunyi di balik raut dingin yang renta
Sengaja aku kubur hidup-hidup
Demi damai sebuah suasana untuk kalian
Meski tak pernah demikian dengan suasanaku sendiri

Tak pernah aku mengenapakan kehendakMu
Karena waktu kau cipta untuk sampaikan pesan
Jawab dari setiap tanya
Tabir dari sejengkal misteri
Menertawakan diri sendiri demi berdamai
Dengan sederet gusar busanaku sesaat

Ketika keriput wajah itu celingukan tak jelas
Memaksa rubah alur cerita dari naskah yang ada
Tak perlu akua perlu kuluruskan
Biar tetap bengkok
Berharap yang punya hak jiwaku
Membelaku dengan kuak tabir yang mereka mainkan
Lemahku berpijak dengan sebelah kaki gontai
Setengahnya jiwa melemah dari pasukan fitnah
Yang engkau siapkan dan lepas seperti anak panah

Setengah berharap badai menjelma
Sebagai bayu halus dilapisan terbawah
Segarkan rautku yang mulai kusam

Hey Tuhan...
Tumpulkanlah yang sedang mereka hujamkan
Tutuplah apa yang mereka sedang ingin buka
Yang mereka sedang jadikan bilah bilah racun
Damaikanlah bagiku yang tersapa oleh kelicikan
Yang sedang disulutkan padaku api fitnah
Hey tuhan...terangkanlah...

duicosta
Batuah, 161209

Komentar

Postingan Populer