dimana terang itu singgah..?

Merendaku cerita usang, dari sebaris kalimat mengelabuhi
Kalian telah menghakimi belantara jiwaku yang diam
Ada persamaan tuduhan kalian voniskan
Karena kalian berkaca pada diri sendiri
Ya... Jiwa-jiwa yang larut dalam kebanyakan
Tanpa peduli ada sedikit manusia yang berbeda

Setelah begini...
Adakah usada pelurusan yang harus kujelaskan..?
Apakah masih bermanfaat, meski sekedar kalian iyakan..?
Awal purnama terakhir warsa ini
Ketika gelap runtuh penuhi cakrawala
Sibakkan menepi cahaya sebagai asa tersisa
Terjaga mata tapi tetap saja buta melihat

Karena dinding hasut itu aku diamkan
Karena cerita khayal itu aku abaikan
Karena dusta balut fitnah itu aku tak peduli
Malah semua kubiarkan tumbuh dengan aku pergi

Malaikat seolah enggan datang membawa kitab
Berayatkan kebenaran dari dusta yang kau kisahkan
Nyatanya sekitar memintaku diam,
Mengabaikan hakiki hati dari cerita tersebar
Aku ikuti tanpa syarat dalam berat hati
Hati yang nyatanya sudah lama aku tak punyai

Demi damai kalian yang sedang melihat
Diri kalian yang seolah ada padaku
Sejenakku bisa tak peduli
Tapi demi tuhan aku harus sampaikan pesan
Atau pergi sama sekali dan kuburkan
Hitam putih dari naskah yang kau telah tuliskan
Sembari berharap kugantung resah dilangit senja
Tuhan...tunjukkan jawab dari setanyaku
Dimana terang itu sekarang berada
Dimana terang itu sekarang singgah
Datangkanlah ia, dan sapakanlah kepada mereka
Setelahnya biar aku menghilang
Dan terkenang sebagai pemenang yang tetap diam...
Tanpa mahkota, tanpa pengharagaan
Plisss..tuhan...

Duicosta
111216
Ariscosambutanasri

Komentar

Postingan Populer