Aku sudah maafkan...

Adakalanya mentari terik tak mengahangati
Tubuh yang gemetar karena gigil beku hati
Selayak purnama jingga bulat penuh
Menyapa malam tanpa kau dengar
Hujat datang cibir menggelegar saat itu
Aku tak peduli dan tetap berjalan

Lebih dari dasa warsa berkayuh
Adu cepat dengan sang waktu yang selalu mengintai
Air mata dan harapan selalu ada
Lambat laun tumbuhan itu merangkak berbuah
Dimusim kemarau dalam sengketa
Gores ingatan pada sesuatu yang paling jauh,
Masa lalu....

Berharap engkau sudah duduk di singgasana jingga
Yang teduh dalam tunduk menerima
Ternyata, bara itu masih menganga
Di sebuah masa ketika engkau merenta
Memercik lidah-lidah api untuk mendustakan
Sebuah khilafmu supaya aku pikulkan

Bukan itu yang membuatku diam
Lebih dari sebuah rasa takut setengah jiwa teman hidup
Terluka dan takut pergiku tak kembali
Engkaulah yang menuangkan racun itu
Ketika kami sudah sama-sama kebal
Dan belajarlah, ketika baratmu mulai nampak
Dimerah senja yang mulai lupa
Lahir fajar ditimur setiap paginya
Meskipun tetap saja...
Aku sudah maafkan

duicosta for "TMR"
14122016

Komentar

Postingan Populer