SETALI IKAT MATI

Di gerbong berbaris doa-doa
Seiring hujan yang selimuti musim
Banyak hal tak lagi bisa terpaksakan
Ranah pertemanan terkencingi
Api padam sebelum kayu mengabu

Banyak hal yang sulit terjelaskan
Pertalian yang tak bersyarat
Selayak embun tanpa warna, menyapa
Mentari tanpa sarapan, terbit
Senja tanpa tuntunan, tenggelam
Singgasana peraduan setia dan terima

Gores cerca didengar, tanpa protes
Seberang jalan rumah tuhan
Serasa jauh melangkahku menuju
Mata-mata sinis kuabaikan
Demi terpanjat seuantai permohonan
Seperti pualam yang acuh
Bersandar di perut bumi yang tergoncang
Terhempas air dari ketinggian
Dia tetap diam dalam munajat
Untuk semua yang sudah menghujat

Karena satu hal baginya
Jiwa lain takkan pahami
Karena sedikit sekali yang lahir demikian
Sebuah pertemanan yang terjalin patri
Tak terpudar oleh jarak
Tak terhapus karena masa
Takpula terputus karena lupa
Semua terjaga rapi di ruangnya
Dalam setali ikat mati...

Duicosta,
25122016
Arisco,  Samarinda

Komentar

Postingan Populer