Setanyaku, Harus Bagaimana...

Persinggahan tak lebih dari sebuah habitat
Seolah terlahir kita mereka tak mengenal
Sampai masa mendewasa raga kita mereka bercengkerama
Bercermin sebagian pada diri sendiri
Menjual lisan pada yang sekiranya berkuasa
Kecuali aku yang diam duduk manis tak peduli
Congkak angkuhku tak sudi menyerah
Pada terjal kerikil kemunafikan

Meski sepenuhnya sadar tentang bagaimana hidup
Tak boleh menerus lurus jalan
Sedikit sesat dalam dusta kemunafikan
Harus kita tempuh demi kelaziman katanya
Mengiyakan tuduhan, amini gunjingan
Sedikit korupsi dan bicara pembualan
Supaya lazim saja dilihat orang
Memanusiawikan angkara demi pula kelaziman

Berbeda adalah keluguan bodoh
Menjadi diri sendiri adalah kedustaan seni peran
Segelintir kaum minoritas adalah pencitraan katanya
Kejujuran adalah sifat dari antah berantah
Mustahil ada di fana dunia akhir zaman

Sampai akhirnya aku pahami
Memaksa diri hengkang dari keramaian
Kembali kepada sunyi sepi bawaan lahir
Seperti halnya tanpa apa karena memang tiada
Kembali lagi kepadanya sebuah niscaya

Kematianpun tak serta merta membungkam
Mulut-mulut berbusa dalam kalimat hasut
Mengurai kata-kata fitnah berbisa
Menghakimi sejiwa yang tak disenangi karena berbeda
Tetap saja bergeming tak peduli
Meski sekelumit tanya berkecamuk
Tentang apa mau kalian menghujam
Sampai simpul sederhana terangkum
Tentang setanyaku, harus bagaimana...??

DuiCosta
20170127

Komentar

Postingan Populer