B A T U A H



Setengah warsa nyaris aku penuhi
Perjalananku dalam singgah kembara
Batuah…
Dermaga yang panca purnama lalu menambat
Jangkar perahuku lewati semusim yang tak tuntas

Dan kini…
Purnamapun hengkang tanpa rembulan
Terpaksa menghilang demi benderang
Jiwa renta sisakan misteri kegelapan
Batuah…
Selebihnya adalah cerita
Begitu juga ketika aku kembali melintasi
Khusyuk suasana oleh bising lalu lalang
Kuda besi berbagai roda

Berlapis kolong langit meneduhkan
Gulana mawarmu berduri untukku
Terbius belantara jiwa dalam cengang
Meracuni penglihatan dengan bercak kaca jendela
Dan akulah yang kalian lihat dari baliknya
Yang kalian bilang akulah kotoran itu

Lahirkan cemas sejiwa perempuan dalam bimbangnya
Kesana kemari mencari kabar berita
Yang tak kunjung adam jabarkan
Terpaksa menguburkannya sendiri rahasianya
Dan aku peduli dengan keadaannya
Meski harus enyah dari tatapnya
Karena inilah sebuah keinginan
Imam yang buta waktu memasuki syaratnya

Perempuan…
Jangan sekalipun loloskan pada lelaki
Indah bibirmu dalam kecupnya
Tak ayal lelaki itu akan meningkat meminta
Bibir rahimmu untuk di koyak dalam jamahnya

Aku hanya peduli
Dan aku hanya selalu salah
Terima kasih…
Aku akan tetap begini
Menertawakan diri sendiri
Menertawakan dunia
Sebelum semua menertawakanku
BATUAH…
Tetap saja aku adalah kesalahan
Dimata kalian yang terpejam
Salah satu alibi aku pergi 

DUICOSTA_07 JANUARI 2017



Komentar

Postingan Populer