Kambing hitam yang gosong

Perempuan...
Tabir sengketa belum terungkap
Api kecil yang disulut lelakimu belumlah padam
Meski tak mengabukanku

Setelah pertemanan aku jaga
Membunuh waktu tanpa manfaat
Mengabaikan perkara lain demi dengarkan
Kisah cerita yang engkau suguhkan
Aku khusyuk dalam tengadah
Mendo'a untuk kalian...

Perempuan...
Semua berujung seketika
Ya...seketika dan sesaat
Tepatnya..ketika aku terkabar

Engkau bongkar ceritamu sendiri berbeda
Engkau uraikan setiap kata tak sama
Engkau tebar setiap tabir tak berjawab

Aku adalah bajingan dimata mereka
Yang telah yakin menuduh kita
Itu luar biasa...
Seolah engkau berdiri dalam pembelaan
Ternyata sadar aku dari igau
Bangun aku dari buai katamu
Menepi aku dari arus kalimat ibamu
Dan berjemurku dari kencing hatimu

Tak ada yang lebih menyakitkan, perempuan
Setelah tau jiwa ini engkau tumbalkan
Meski aku selalu memaafkan
Dari pemanfaatan tulusku yang katanya bodoh
Demi selamatkan engkau dari hasut fitnah
Baru aku sadar engkau semakin membajingankan aku

Engaku nyata sudah kencingi
Pertalian yang aku jujur daripadanya
Sesak hati sumpeg tak terkira
Setega srigala engkau berbulu domba
Setelah engkau tau,
Tidak ada apa-apa tentang kita
Mereka tetap saja menyalahkanku
Engkau bumbui harum sayur sore
Dengan kambing hitam engkau sematkan, padaku

Tuhan...
Engkau tau kebenaran hakikinya
Aku berharap engkau rahasiakan saja
Biar terkubur dengan hilangnya aku
Dari peradaban batil yang temanku bangun

Teman...perempuan...
Tak pernah kusangaka dalam duga
Mengalirku menerawang kebaikan
Sebodoh aku didustakan
Aku percaya saat itu, tidak sekarang
Maaf.. Setelah semua engkau kencingi...

Engkau bilang kesetiap telinga
Akulah biang dari segalanya
Terima kasih sayang...
Tak lagi aku usik hidupmu, keluargamu
Yang memang aku tak pernah apakan
Engkau tak putus menangisi pergiku
Mengiba inginkan kabarku
Bermuram durja ketika sepi sapaku bisu
Dan semua tak lebih dari air mata buaya
Perempuan...
Teman...
Terimaaaaaaa kasiiiihhhhh sekaliiiii...
Engkau luar biasa dalam berperan
Engkaulah wayang yang melebihi dalang
Engkaulah artis yang melebihi sutradara

DuiCosta
20170117
Untuk ibu disana yang pernah bilang jatuh cinta padaku
Pada seorang anak yang katanya lirih
Sopan, tua, sebagai teman
Dan semoga engkau berdamai dengan masa lalu
Berbaik sangka terhadap masa depan
Dan melupakanku yang sangat ridho
Dengan segala permainanmu
Dengan segala kedustaanmu

Komentar

Postingan Populer