SEPERTI SENDIRI

seperti sendiri,
benar, sebenarnya memang sendiri.
yang dua itu hanyalah hari dan lainnya,
dan tak pernah benar-benar bersama.
keduanya berjalan seperti waktu dan bayang,
bertemu hanya saat tak saling tahu.
seringkali, di sepanjang hari,
di ruang yang sunyi dan tak meminta penjelasan,
kau boleh bersedih.
itu adalah hak adam, bagi kita
dariku, sebagai saran
dari gelap panjang seorang pejalan.
masuklah ke dalam ruang itu,
singgasana sunyi sekedar untuk
bersedih yang diam, tanpa nama,
seperti mendung yang enggan jatuh jadi hujan.

peluk, dan jangan!!
jangan kau bagi-bagi duka itu,
dia bukan perjamuan.
telanlah sendiri, perlahan,
seperti anggur pahit yang mendetak di jantung,
memburu nafas. 
biarlah luka itu berakar,
menjadi taman bagi sunyi yang sabar.

sebab bisa jadi,
kesendirian bukan kutuk,
dia adalah pintu,
yang hanya bisa dibuka dari dalam.

kabarkan padaku,
di mana ujung sebuah perpisahan,
di batas mana luka tak lagi punya nama,
di tikungan mana rindu berhenti menoleh.
beritahu aku,
agar aku bisa diam di sana,
menjadi batu, atau bayang, 
atau sekadar angin tanpa ingin,
atau sekalian angan tanpa mungkin!!
menunggumu dalam waktu,
yang tak lagi menghitung.

aku akan menunggumu disana,
bukan sebagai yang kembali,
tapi sebagai yang tak pernah pergi.

Pomalaa, 20250512
duiCOsta_hatihati 

Comments

Popular Posts