mengeja, iqro
aku,

hanyalah tamu yang sesaat mampir berteduh,
sebatang rokok, secangkir kopi
di saring kertas...
sisanya aku bersiasat dan sedikit berfilsafat
di balik asap dan detak jarum jam
aku menyusun makna dari kata yang rawan
mengendap resah di dasar gelas
menanti pahit jadi penawar manis yang tak lekas
kita lahir dari sunyi yang menunggu arti,
melangkah di tanah renta penuh tanya dan janji,
sudah di tulis tapi masih mengeja,
mengisi hari dengan gema dan sepi,
menyulam makna di sela luka dan puji,
suda bertemu tapi mencari, lupa
hingga akhirnya pulang,
tanpa apa, hanya diri.
Pomalaa, 20250525
duiCOsta_hatihati
Comments
Post a Comment