BUKUMU, TENTANG PENGKEBUMIAN
Bukan kau terpenjara,
hanya terlalu sayang pada sangkar,
yang kau puja sebagai rumah.

Banyak yang merasa terkurung,
padahal yang mengunci pintunya,
adalah tangan mereka sendiri.
Hidupmu tak seberat itu!!
hanya genggamanmu terlalu erat,
pada luka yang seharusnya dilepaskan.
Beban terberat bukan datang dari dunia,
tapi dari apa yang tak sanggup kita relakan pergi.
Tahun lalu, 2024 tepat setahun lalu
aku bersua dengan diriku yang paling hancur,
tapi juga paling perkasa.
Semua setelah kau pergi!!
musuhku yang terhebat, bapakku, sekaligus sahabatku.
Kau ajari aku bahwa kehilangan,
bisa jadi jembatan menuju kekuatan,
yang tak pernah kukira kumiliki.
Ada bukumu yang kau tinggal,
di penghujung halaman terakhir kau menuliskan,
Bahwa Bumi setia memelihara,
Jiwa-jiwa yang wafat di usia 25,
tapi baru dikuburkan di usia 60,70 bahkan 80.
sepasang kaki masih berjalan,
tapi jiwa kaku telah lama rebah.
Mereka berhenti bermimpi,
hanya tubuh yang tersisa bernapas.
Dan engkau,
yang dipanggil pulang di usia 69,
karena rindumu telah usai,
mereka menyebutnya mati.
Namun aku masih melihatmu hidup,
menjelma hikmah, tumbuh dalam ingatan.
Katamu,
hidup sejati baru dimulai,
Ribuan tahun setelah kematian.
Pomalaa, 20250505
duiCOsta_hatihati
selamat hari lahir, bee
Comments
Post a Comment