senyap lenyap
kopi pun menua dalam cawan,
menjadi zikir pahit yang ditinggal lidah,
menyatu dengan gelap yang tak mencari terang,
fana dalam nikmatnya sendiri.
mata kopi,
sesaat kopi mengendap di dasar cangkir,
pahit, pekat, dan diam dari segala perbincangan…
selesai.
Kemudian asap tembakau naik seperti doa yang gugur,
menari sebentar di antara langit yang bisu,
lalu hilang, tak meninggalkan jejak
hanya bayang di dada yang kosong.
halimun serinthil,
kepul mesra asap tembakau menghilang pelan di udara,
tipis, fana, dan lepas dari segala kenangan…
hilang.
akhirnya diri sendiri pun menggulung sunyinya,
terlalu akrab dengan kehilangan,
terlalu jauh dari pusat cahaya,
menjadi asing bahkan bagi yang menyebut namanya sendiri.
jiwa peran di gembala
diri sendiri menyusut dalam diam,
rapuh, sunyi, dan jauh dari segala harapan…
tenggelam.
Pomalaa, 20250508
duiCOsta_hatihati
Comments
Post a Comment