unhealed

Rindu yang tak tertebus,
selamanya menjelma kesedihan.
Aku menyesap asin dan getirnya,
mesra, seperti bibirmu
yang dulu memagut zikir-zikir sendu,
meluruh dalam sunyi,
mematut diri di cermin fana.

Betapa cermin matamu,
memantulkan embun bening,
menjadi jejak cahaya
yang menembus sesak yang hening,
menuntunku pulang
ke dalam rindumu yang abadi.

Yogyakarta, 20250208
duiCOsta_hatihati 

Comments

Popular Posts