Yang sejati itu ada...

Keluarga...
Kenapa kalian cenderung menomer sekiankan? kalian mengejar penglihatan orang demi tahta diluaran. Untuk apa saudara? Kalian bisa dengan sangat care, perhatian mungkin setengah atau lebih adalah modus dari bangkai isi otakmu? Sementara teman hiduplah yang sejatinya ada di setiap nadi-nadimu.. Banyak khalayak yang lebih sering muntap begitu dia yang katanya dulu adalah tambatan hatimu seutuhnya melakukan kesalahan kecil sebagai manusia. Sedang diluaran ketegaran, kebijaksanaanmu laksana dewa adil yang mengayomi tanpa emosi.... Yang begitu itu setan bro... Itu bukan manusia apalagi kok malaikat seperti yang kalian kibuli bilang..

Keputusan...?
Secepat itu kau bergulir ketok palu. Tidakkah kau coba terbang tinggi dan melihat satu persatu? Bahkan dari kegelapan malam yang akan membuatku berkesempatan melihat kejujuran dan keaslian prilakunya ditempat yang kau bisa lihat tanpa terlihat... Bukan sombong sayang, bukan menggurui... Aku pernah di hardik sebagai bangsat meski katanya lugu, aku adalah bajingan katanya meski aku adalah guru ngaji. Bahkan katanya aku adalah setan berwujud manusia ketika tak peduli kata cinta hawa yang merengek saat di usiaku 14 tahun....? Atau aku yang takut bercerita tentang kapan aku pertama kali mimpi basah? Dan saat itu terjadi aku malah kebingungan di pagi hari dan dengan polos aku bercerita  pada bunda aku mimpi kencing tapi kok beneran kencing dan lengket-lengket....  Sementara saat itu usiaku 17 tahun kurang beberapa hari saja...  Itulah sebaris contoh yang harus kau baca, bahwa setiap hubungan butuh logika, butuh rasa, butuh angka dan dia butuh terbuka dan dalam perhitungan matang...

Tak apa kau dibilang apa...
Toh pada akhirnya penolakan-penolakan beruntun terhadap perempuan-perempuan itu yang katanya kau tak berhati karena kau terang-terangan menolak, seolah tak berfikir perasaan mereka. Haahhhh perasaan mereka? Kenapa juga aku harus berfikir kesana sementara seharusnya mereka berfikir bahwa setiap perjuangan ada selalu 2  kemungkinan, menang atau gagal...

Dan biarkan saja waktu menjawab keraguan tanya mereka, kedengkian tuduhan mereka dan apalah itu.... Di anjingkan ya menggonggong saja, di bangsatkan ya senyum saja toh gak berkurang jugakan, di setankan juga tertawa saja seperti judul lagu setan tertawa, bahkan di ibliskan ya bahagia sajalah.. TOHhhhh... Kalau waktunya tiba mereka akan tau... 

Ini....
Aku tidak mencintai istriku karena kecantikannya meski namanya ayu. Bukan karena plagiat dari orang-orang sekitarku yang berbondong-bondong mengajaknya jalan malam minggu mungkin. Bahkan dia tidak cantik bagi yang tidak suka, artinya dia sangaat cantik karena Aku mencintainya.
Aku tak butuh segala alibi ini itu untuk membuatku jatuh cinta padanya... Kalau di logika, Ayu tidaklah cantik ketika aku panjatkan doaku agar dia menjadi istriku saat aku masih duduk di bangku sekolah SD, kelas 5 menjelang kelas 6.
Dan aku adalah embun yang tak pernah berwarna sebagai syarat pagi ayuku mencitaiku dan sebaliknya.

Jadi bagi kalian yang masih bingung mencari kriteria calon pendamping hidup, rubahlah arah pandangmu. Apabila kau bikin daftar kriteria ini itupun bohong kalau kau akan terpuaskan olehnya. Karena yang baik banget gak gila juga kurang garam. Yang gila banget gak pernah waras juga omong kosong. Yang lembut banget tanpa kasar sedikit juga datar....
Padahal syaratnya cuma satu untuk memenuhi semua tuntutan kriteriamu itu...
Cintailah dia maka dia akan cantik sekali
Cintailah dia maka dia akan baikkkk sekali
Dan cintailah dia maka dia akan lebih gila darimu
Dan cintailah dia, maka kau bahagia
Cintailah dia kau berbagi
Berjalan dan berhenti di tempat yang sama
Meski kadang berpapasan...

Semoga kalian mengerti...

duiCOSta
20171111

Komentar

Postingan Populer