romantisme aku dan temba-kau

selain hujan yang jatuh bertubi-tubi,
di rindukan semesta hati,
lalu di tinggal pergi,
berteduh karena beberapa petir,
gemuruh langit dan deras yang di hindari...
kamu egois,
jika berharap di peluk hujan,
tanpa keluarga yang menyertai...

sama seperti pertanyaanku sendiri...
adakah yang lebih romantis dari,
persebutuhan hati dengan halimun serinthil...
dia rela membakar jati,
mengasap di hayati
sedangkan aku, rela bunuh diri
dalam irama takdir,
menerima dan tak peduli...

aku dan linting tembakau,
se-romantis itu aku dan kamu,
kau rela terbakar untukku
aku rela mati untukmu...

lalu kupanggil sunyi dengan suara yang tak lahir,
kukirim nyawaku dalam amplop bersampul malam,
mencari siapa yang masih setia mendengar
bisikan-bisikan yang tak ingin diselamatkan.

mereka bilang: 
hidup adalah api,
tapi kenapa aku jadi asap?
mereka bilang: 
cinta itu air,
tapi kenapa aku tenggelam dalam pasir?

kau tahu...
tak semua hujan jatuh untuk menyuburkan,
sebagian lahir hanya untuk merusak genting
dan mengajarkan aku satu hal,
tentang bagaimana caranya 
menjadi bocor, retak patah dan hancur
dengan cara paling elegan.

Pomalaa, 20250707
duiCOsta_hatihati 

Comments

Popular Posts