Statherós
Di dalam hutan yang lebat, beberapa pohon tetap berdiri tegak meski angin kencang pernah merontokkan daunnya. Mereka tidak menuntut angin untuk meminta maaf, tidak pula menyalahkan hujan yang terlalu deras. Mereka hanya berusaha memulihkan diri, menumbuhkan tunas baru, dan terus berakar lebih kuat.
Namun, bahkan pohon terkuat pun butuh naungan sesekali—tempat berbagi teduh, tempat saling menguatkan. Jika lelah menghadapi musim yang tak menentu, kita bisa berteduh bersama sejenak. Bukan untuk mengutuk cuaca, tapi untuk memastikan kita tetap tumbuh.
Ada sungai yang tetap mengalir,
meski batu-batu di dasarnya tak pernah meminta maaf atas arus yang terhalang.
Ada daun yang tetap tumbuh,
meski angin pernah merontokkannya tanpa memberi janji akan kembali tenang.
Kita pun begitu.
Tidak semua luka butuh alasan,
tidak semua perih harus dikembalikan.
Kadang, yang terbaik adalah tetap berjalan,
sambil menjaga cahaya kecil dalam diri agar tak padam.
Sebagian dari mereka tetap menghormati,
sambil berusaha memulihkan lukanya sendiri.
Berjuanglah pulih tanpa mengharapkan kata maaf
sebagai bukti bahwa kamu sangat bertanggung jawab
atas lukamu sendiri.
Jika butuh teman untuk saling menguatkan,
kita bisa bertemu di lorong ini.
lorong gelap untuk para pejalan sunyi.
Pomalaa, 20250319
duiCOsta_hatihati
Comments
Post a Comment