maaf Tuan, Nyonya, Nona dan Tuhan
aku pernah lupa, kalian jangan lagi
bahwa sebaik apapun manusia,
setiap jiwa selalu memiliki celah
untuk melukai,
untuk mengecewakan,
bahkan aku, lebih dari itu
tanpa meninggalkan tetapi harus pergi
aku pernah ingat, kalian juga
tak ada yang aku miliki,
jikapun ada, hanya pertalian sederhana,
itupun tak sepenuhnya milikku sendiri.
terbagi menjadi beberapa
dengan sesama terbagi
beberapa lainnya habis tak bersisa
rasanya, seperti baru pertama kali
patah hati, paling hebat,
padahal, semesta bilang aku legenda soal itu
tiap kali berusaha menerima
kekecewaan yang terlambat.
namun, tak apa.
menyesalnya, aku tak biasa
jika sesal ku pelihara
biasanya, dia lahir sebelum langkah dan jeda
kali ini, menyesalnya
sama sekali tak pernah ada...
andai saja,
kemarin dulu aku lebih berusaha
sebelum ku akhiri dengan sebuah kata
sudahlah...
dengarkan aku,
ini bukan tentang kalian melihat bagaimana
tapi tentang pengambil gambar yang ingin melihat bagaimana
terimakasih, di gores terakhir lukisan
tak akan aku tuntaskan
bukan karena apa,
but I think the end of this is enough.
dalam perjalanan ke kota Surabaya
bersama teman kecil
sebelum Swiss Belhotel
Gresik-Jogja, 29240921
duiCOsta_hatihati
Comments
Post a Comment