tuan-tuan

ambisimu tuan
laksana nyonya besar dalam balutan make up tebal
berkipaskan permata dari ulat
aroganmu lupa tanah pijakmu
melihatmu serata tak mau
tinggi jauh dilangit engkau mengintip
sehingga sesamamu terlihat amat sangat kecil sekali

tuanku,
engkau sedang bermain dengan tuhan 
dalam kesombongan yang itu hakNya
terbias melati berbau busuk
terjelma ular tua yang licin dan licik
berjalan lembut nyaris tanpa suara berbekas
menanti masa yang tepat engkau berbisa, mematuk

kesombonganmu tuan, 
seperti dia adalah bawaan lahir
kalaupun enyah dia hanya sesaat bersembunyi
menanti waktu yang tepat engkau menjelma
dalam penyamaran sempurnamu
hingga engkau sendiri tak mampu kenali

dia begitu gagah dibalik ambisi
untuk membutikan diri katanya
tak jarang dia membungkuk santun
samarkan rautnya dalam topeng rendah diri
acap kali dia datang penuh semangat
mendukungmu memenangi perjudian
disisi lain kadang betapa dia terlihat bijak dalam wibawa
berdiri dan berbaur bersama atas nama kebanggaan

engkau selayak sejiwa pribadi
seribu wajah dengan seribu nama juga tersebut
kesan pengangkatan khalayak sesama adalah untukmu sendiri
diwaktu bersamaan engkau sedang menyiapkan penjatuhan

dan engkau adalah kesombongan itu sendiri

duiqdollars
cerita dari engkau yang aku baca
sombong, bohong berbondong bondong
hehhehe..
maaf ya boss, duiq terlalu jujur
28012016

Komentar

Postingan Populer