Satu Januari 2016
Bukan sakit hati terasa
Sedikit bingung setelah sepekan berlalu baik
Ramah, ayom, ayem toto titi tentrem kurasa
Kubaca perubahan itu dari balik pintu toilet
Yang didalamnya aku tak buang air
Sebatas basahi rambut setelah gerah melanda
Berharap terasuh oleh keluarga ini
Temanku keluargaku disini
Tak merubah sedikitpun tentang penglihatanku
Terhadap kalian..
Kalian adalah keluargaku setelah keluargaku
Saat ini seorang sahabat yang sedang berada ditengah
Berdiri tenang diantara dua sisi mata uang
Kata sebagian orang aku bajingan
Bundhaku tak peduli dan menerimaku
Tapi kupertanyakan eluh yang sempat keluar
Untuk apa dan untuk siapa ya?
Ternyata untukku yang tak temui
Hitam terbuat olehku di sebuah ruang tak kukenali
Tapi betapa Beruntungnya aku
Karena dari lisanku masih mengalir do'a-do'a
Kebaikan untuk nenekku bila masih berkenan tuhan dengar
Yang teramini hati yang setengahnya sempat mati
Untuknya semoga panjang umur dalam bahagia
Bahagia dalam nafasnya melihat
Kedamaian anak turunnya dalam kebaikan
Hanya saja kalaunya masih boleh tuhan
Kenankanku berkesempatan membahagiakan beliau
Melalui rahmatmu tertitip dihastaku
Atau sekedar engkau ijabah
Do'a pendosa sepertiku tentang satu hal
Rahmatilah beliau...
Comments
Post a Comment