Hening disudut sunyi
Seribu helai rambutmu yang hitam Mengalir seperti bayang-bayang malam Di antara ranting-ranting yang bisu, Terdengar desah kesunyian yang dalam. Di sana, bukit terbuka menyambut langkah Tak ada keramaian, hanya ruang yang tenang Sungai yang menyeberang dalam diamnya, Meresap ke dalam bumi yang tak pernah mengeluh. Tiada lagi yang menggugah jiwa Kecuali udara yang mengalir lembut Di antara dahan-dahan yang rapuh, Ada kata-kata yang hanya bisa dipahami dalam sepi. Di tanah ini kita tak lagi berjalan, Tapi tinggal, mengakar dalam senyap, Di mana segala yang sunyi menjadi milik kita, Dan waktu pun berhenti, tak terasa. Yogyakarta, 20250204 duiCOsta_hatihati