Menerima dan berterima kasih

Caramu Berterima Kasih Menunjukkan Caramu Menerima Kasih (Candra Malik)

Oleh Laela_enes April 17, 2018

Qada adalah sesuatu yang belum terjadi, sedangkan qadar adalah  sesuatu yang sudah terjadi. Qada dan qadar atau yang sering kita sebut takdir adalah ketetapan Allah terhadap makhluknya yang  tidak bisa diubah.

Siapa yang bisa merubah seuatu yang belum terjadi? Tidak ada.

 Siapa yang bisa merubah sesuatu  yang sudah terjadi? Tidak ada.

“Sesunguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Qs. Ar-Rad: 11 ).

Apa perbedaan takdir dan nasib?

Kita buat perumpamaan seperti ini; Perjumpaan itu takdir, sedang perpisahan adalah nasib. Mencintai adalah takdir sedangkan menikah atau tidak menikah itu nasib.

Lantas bagaimana mengubah nasib? Allah menjawab  ‘“kaum itu sendiri yang mengubahnya”.

Manfaatkan waktu yang ada sekarang dengan sesuatu yang terbaik

Ketetapan Allah atau Qada dan qadar manusia sudah tercatat di lauhul mahfudz bagaimanapun juga tidak bisa diubah, tapi ini tentang bagaimana cara kita menerima itu dengan cara yang terbaik. Karena  Caramu berterima kasih menunjukkan bagaimana caramu menerima kasih.

   

Jika waktunya harus kecelakaan, maka kecelakaan. Jika waktunya harus dipecat maka dipecat, yang membedakan adalah keikhlasan kita dalam menerima semua ketetatapan itu.

Sehingga kata Rendra; penderitaan dan kebahagian sama saja, atau kata Budha Gautama; senang dan sedih sama saja.

Tentang bagaiman bersyukur. Menerima semua ketetapan Allah.

Bersyukur itu ibarat mencet tombol, anggaplah semua manusia adalah rumah yang sudah memiliki kelengkapan yang sama, sama-sama diberi lampu oleh Allah. Tapi rumah si A terang benderang, sedangkan rumah si B gelap gulita, padahal sama-sama ada lampunya. Apa masalahnnya? Masalahnnya adalah si A mencet saklar ON, menyala.  sedangkan si B punya lampu tapi tidak mencet saklar, tetap gelap gulita. Dan rumah yang terang tadi makmur, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Rumah yang gelap tadi penuh dengan tanda tanya, misteri dan lain sebagainnya.

Tombol yang paling ampuh adalah  tombol doa. Dan afdholu doa adalah  Alhamdulillahi rabbil alami. Sebaik-baik doa yaitu berikrar mengucapkan segala pujian bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Rumus berikutnya berlaku;

“Lainsyakartum laaziidannakum walainkafartum inna’adzaabii lasyadid” “jika kalian bersyukur pasti akan Aku tambah nikmat-Ku kepadamu tetapi jika kalian kufur sesungguhnya adzab-Ku sangant pedih” (Qs, Ibrahim : 7)

 

Komentar

Postingan Populer