Negatif dan positif Pencitraan (Sabrang Mowo Damar Panuluh)

Oleh Laela_enes April 17, 2018

Kita mulai dengan sebuah contoh, ketika kita diundang ke sebuah pesta pernikahan, sudah pasti kita akan datang dengan penampilan yang rapih dan sopan, dan apakah itu termasuk sebuah pencitraan?. Pencitraan untuk menunjukan kamu ganteng/cantik atau pencitraan untuk menghormati orang yang mengundang?. Pasti untuk menghormati tuan rumah.. Jadi pencitraan bisa menjadi hal yang positif juga. Garis besarnya adalah, macak atau pencitraan itu untuk dirimu sendiri atau untuk memanifulasi orang lain?.

Ketika kita melihat atau bersentuhan dengan sesuatu hal, kita tidak punya cukup banyak waktu dalam hidup untuk meneliti yang sebenernya orang itu seperti apa, atau barang itu seperti apa.  Yang masuk kepada kita adalah impresinya .  Karena kita bersentuhan dengan banyak hal cuman sekejap-sekejap-sekejap dan yang kita tangkap adalah impresi.

Dalam dunia modern banyak yang terjadi dalam hidup, kita banyak nonton TV, iklan, media social dan seterusnya,  kita hanya selintas untuk melihat orang lain atau suatu hal, kemudian kita sudah menaruh judgementatau pendapat  terhadap orang atau  hal tersebut baik atau tidak dengan begitu mudahnya. Dan efeknya banyak dari kita menggunakan sebuah impresi tersebut untuk mengiring pikiran  orang lain membuat pendapat tertentu terhadap diri kita. Tidak selalu harus macak gagah, macak jadi korban juga banyak. Strategi dalam politik misalnya, kampanye,baliho, reklame, pidato dll. Tidak selalu harus macak gagah, kadang-kadang macak menjadi korban juga banyak. Macak menjadi korban  memposisikan diri dipikiran orang lain agar orang lain memberikan empati kepadanya. Efeknya ketika kamu macak  untuk memanipulasi orang lain pasti capek hidup, karena kamu  akan perpura-pura  seumur hidup. Kamu tidak menjadi diri kamu sendiri.

Ada sebuah teory mengatakan begini, “ketika anda sudah menerima dirimu apa adanya, termasuk semua kesalahanmu, semua kekuranganmu, kamu menyadari bahwa itulah yang menjadikanmu dewasa sekarang. Kamu sudah menghargai ilmunya, kamu sudah menghargai kesalahannya, kamu sudah meminta ampun dengan apapun, positif dan negative dalam dirimu sudah diterima, maka tidak ada lagi kelemahan didalam dirimu untuk diserang orang lain.”

Seseorang yang perlu macak untuk orang lain adalah seseorang yang belum  menerima dirinya sendiri, sehingga ia perlu  membuat image impian agar orang lain memberikan kesan tertentu  terhadap dirinya . Dia memakai “topeng” didepan orang lain  untuk menutupi dirinya yang sebenernya.

Macak adalah salah satu sudut pandang dimana kita bisa menggali diri kita sendiri apakah kita sudah waspada dengan diri kita sendiri, apakah kita melakukan sesuatu itu untuk memanipulasi orang lain atau untuk menunjukan bahwa inilah kamu yang sebenarnya.

Sebagai contoh, ada sebuah cerita  seorang yang sehari-harinya berpakaian sederhana, tapi  ketika menemui tamu  memakai pakaian kebesaran  seperti raja, seperti sodagar, kenapa? karena dia tahu apa yang sedang dia hadapi, macaknya adalah untuk sebuah tujuan, untuk sebuah skema yang lebih besar. Padahal sebenernya tukang kebun. Kurang lebih seperti.

Contoh lain,

Mungkin kita pernah mengalami ketika kita merasa tidak PD, kemudian kita PD-PD in agar kita PD, itu adalah metodelogi, itu bukan ingin memanipulasi orang lain, tapi sedang berusaha untuk menumbuhkan diri dengan metodelogi caranya dengan macak.

Jadi macak tidak hanya bisa dipotret dari satu sudut pandang, banyak sudut pandang, banyak cara pandang,  banyak resolusi pandang, dan banyak  jarak pandang. 

Ketika Macak atau pencitraan sudah digunakan untuk memanipulasi orang lain itu yang berbahaya, tapi kalau macak untuk dirimu sendiri itu bisa  menjadi sangat positif manfaatnya.

Dalam kenyataan macak adalah salah satu cara komunikasi yang paling efektif, menurut saya. Begitu mudah kita terpengaruh dengan iklan-iklan yang kita lihat, betapa budaya macak sangat mendarah daging dengan kita.Untuk menghilangkan atau mengurangi efek pencitraan kita harus menjadi orang yang tidak mudah terpengaruh pada pencitraan orang lain. Jadi kalau mau memulai untuk menghilangkan macak mulai dari diri sendiri, nomor satu kita pastikan bahwa kita macak untuk diri kita sendiri bukan untuk memanipulasi orang lain. Nomor dua, jangan terpengaruh dengan pacakan (pencitraan) yang dibuat orang lain.

Menurut saya yang  penting kita waspada dan hati-hati, apakah kita memanipulasi orang lain atau tidak dengang pacakan kita, Karena tidak ada bedanya berbohong dengan macak kalau tujuannya sama-sama untuk  memanipulasi orang.

Oleh Sabrang Mowo Damar Panuluh

Komentar

Postingan Populer