Titik nadir..

Kelok pendakian riak pelabuhan
Jauh singgasana jinggaku
Meski dudukku tanpa tahta apalagi mahkota
Raja tanpa jelata sebanding hulu tak bermuara
Dan mungkin lelah
Tertatih meski harus tetap melangkah
Sepuji kalian akan lemahku
Kebajikanku senantiasa dalam diam
Iman dan ilmu yang selalu bersengketa,
Maka cukuplah aku tegar terima senyata,
Aku adalah aku,
Yang tak lebih baik dari kalian,
Bahkan selalu lebih buruk dari kalian,
Dan tuhan, maaf...
Ini bukan sebatas tarian jemariku dalam kata,
sekedar aku ingin lebih menghargai mereka dengan keragamannya

Samarinda, 09 Oktober 2015

Komentar

Postingan Populer