seni berbagi ruang

duduk sini nak,
dekat pada bapak 
jangan kau ganggu ibumu
lekaslah turun dari pangkuannya
engkau lelaki kelak sendiri..."bung Iwan"

kau bertanya? aku diam
kau ragu? aku berlalu
semua jawab sedang di perjalanan 
di bawa kurir sang waktu...

"kelak engkau sendiri"
saat engkau berharap sepasang telinga mendengar
saat engkau butuh sepasang mata melihat
pun saat engkau larut dalam fatamorgana angan
terbius di lamunanmu sendiri
tentang pundak-pundak tempat bersandar...
tak ada lagi atau mungkin memang tak pernah ada...
mungkin sebagian kenyataan adalah begitu...


di setiap tangga kau kan temui
puncak kelas atas sebuah tragedi 
tapi di setiapnya juga itu hanyalah cara Tuhan yang berbeda
dari apa yang kau sangka untuk setapak ketangga selanjutnya...

pekat, gelap dan bising
ada tempat dimana kau tak di terima
pemberontakan dimulai dari sana
terdesak engkau di ruang sendiri
bergeser kepada ruang hampa 
ruang yang kau tak pernah masuki sebelumnya
ruang dimana kebingunganmu memuncak
lalu tanpa kesadaranmu kau akan binasa
menjadi gila di penglihatan manusia...

saat itu terjadi mungkin kau sudah selesai
secara perjalanan kepada pengenalan
tapi itu hanyalah awal dari perjalanan kepada darma
untuk berbagi ruang tanpa penolakan
tanpa diminta tanpa harap kembali
tiba-tiba menjadi pelupa tingkat dewa
dari apa yang terjadi serasa tak sengaja
ada nahkoda hantu di dirimu sebagai perahu
tanpa biaya kau bawa semua yang kau singgahi di dermaga
tanpa ragu...!!

pada simpul tali ku patri di jangkar hati
hidup hanyalah seni berbagi ruang
di mana akal di bebaskan untuk berkarya 
tentang pencarian kebenaran di samuderanya kesalahan
dan hati merawat kebaikan di belantaranya keburukan...

sekali lagi,
hidup hanyalah seni...
seni tentang berbagi ruang...

Gresik, 20240629
duiCOsta_hatihati

Comments

Popular Posts