JEJAK TERULANG


mengawang jauh ke seberang 
menghilang diujung kemampuan tatap netra
menengok bekas jalan terlewati, samar sudah jejak
kecuali aroma tubuh yang sengak keringat
tertahan dari menguap oleh debu jalan

menerawang langkah ke hutan tak bertitik
berpencar kemana otak ingin opinikan
acak tak beraturan..
keluar belantara massuk lagi mengulang
setitik impian bukan peraduan tertuju
karena dia sangatlah jamak

kembali lagi... keluar dan memulai
tak terasa perak usia terlewati
tanpa mahkota kubawa pulang
hanya cerita-cerita juara keseharian
lelah mulai mengekor disetiap rencana
tak bijak berdiam menunggu mati

bergerak sebagai syarat kemakluman juga omong kosong
kembali pulang sebagai janin sembilan bulan
sejiwa mulai lagi berteriak marah
berlari ibarat kuda marah tinggalkan daratan
seberangi samudera menghilang lagi dihutan perawan
mulai lagi kunikmati masa-masa
pembelajaran baru dari bangku tuntut ilmu
tak apalah... biar saja

setidaknya aku berjuang... demi tuhan aku berjuang
mengikuti lunglai dengkul naik turun gunung
merenangi rawa berlumpur demi mengejar ketertinggalan
dari seonggok waktu yang terbuang sia-sia dahulu
setidaknya tuhan juga ijinkan
melangkah jauh dari usia balita diwaktu siang

satu kitab kupegang sebagai pedoman
benggala-benggala peristiwa silam selalu ajarkan
untukku bisa kuat lagi meski tak seperti umar
lebihku berhati-hati meski tak sebijak abu bakar
dan kitab itu adalah karyaku
dalam tajuk sederhana di depan sampul usang
JEJAK TERULANG...


duiCosta,
20170905

Komentar

Postingan Populer