Kata Merdeka Aliran Garis Lucu

dunia sedang berduka, sebagaimana di ketahui pengemban tugas utama justru menciptakan perang. siapa bilang kami mewarisi dari nenek moyang? kalau aku boleh jujur seperti kata para Indian yang mulia tanpa sekolah, kami semua adalah pencuri, pencuri dari hak anak cucu kami. itu baru urusan perut yang seharusnya tidak ada silang sengkarut jika penghuni bumi tidak kemaruk...

dari kulit hati, nurani, sanubari sampai titik dimana semua rahasia tersimpan bisa kau bongkar tapi untuk dirimu sendiri. dimana sedikitpun tak kuasa kau bagi, kecuali kau akan disrbut majenun lupa diri. apa kabar negara-negara yang katanya kiblat peradaban dunia? yang menurutku sibuk mencari pembenaran-pembenaran atas nama kemajuan dan perkembangan zaman. menghembuskan angin muson yang salah musim atas dasar kepentingan, lalu di balas tornada atas nama kekuasaan.. nyata beragam keyakinan yang lahir datang dari muara yang sama tersapu bersih tak bersisa.. hadir tanpa biaya mengunci dalil-dalil akal tanpa keterlibatan rasa...

maumu apa...?

bahkan dengan sekelumit pengetahuan yang jelas-jelas hanya dari membaca kitab karangan, mendengar kultus-kultus yang kalian ciptakan sendiri lalu dengan congkak menghajar tuhan yang masih puasa. menguliti fakta-fakta yang mutlak dari tuhan dengan ayat-ayat yang membingungkan hanya untuk dibilang berilmu tinggi?? lalu lupa bahwa sekali tuhan mencapai senja tanda berbuka, seteguk air buka puasnya semua akan selesai tanpa tabir rahasia.

haiii, sekali lagi
maumu apa...??

setelah teori-teori itu terbungkus disembah okeh akal logika yang harusnya disujudkan, sampai megatruh apakah surga akan sebagaimana surga? atau neraka akan sebagaimana neraka? atau keduanya hilang lenyap kembali tiada?? sampaikah dewa-dewa terpuja mengejawantahkan secara gamblang, serumit teori-teori kalian??

apakah terang benderang dimasa lalu sudah hilang atau hanya kembali kepada kegelapan abadi yang menyepikan karena kesendirian yang tanpa nama, tanpa singgasana gung liwang liwung awang uwung??

lalu apakah itu juga yang melahirkan pertanyaan-pertanyaan apakah tuhan mati oleh sekutu ciptaannya sendiri? ataukan sebenarnya kita hanya sedang mengalami pembiaran-pembiaran yang dikehendaki tuhan sebagai hukuman?
bukan karena Dia mutung, apatis, atau lepas tanggung jawab???
apalagi sebagai bentuk apresiasi bahwa kalian layak berkuasa? atau bentuk hadiah lain atas nama terima kasih yang jelas mengada-ada?

jawablah, maumu apa??

apakah ajaran mujizat-mujizat yang di bawa nabi berusaha kalian tundukkan dengan kedangkalan akal di tangga pertama? ataukah ibadah-ibadah sudah menjadi mata uang di perniagaan palsu dimana penjual pembeli adalah kalian sendiri? bagaimana bisa itu terjadi sedang semua gratis untukmu?

tidakkah merasa hina?
sehamba sahaya yang justru memperbudak tuhan? lalu memaksa tuhan peduli dengan segala bentuk masalah yang kalian ciptakan sendiri?
bila sujud di zaman sekarang adalah simbol-simbol dari kelestarian budaya yang di bawa nabi-nabi, lalu dimana dirimu saat ditanya siapa?
lalu siapa dirimu saat ditanya asal usulmu yang darimana?
dimana dirimu saat masih tiada?


Yogyakarta, 20230816
duiCOsta_hatihati

Komentar

Postingan Populer