Indonesia Menurutku..

Ulamanya berjibun, cendekia-cendekianya beribu, ilmuwan-ilmuwatinya juga disetiap penjuru... Yang pintar tak terhitung, yang cerdas tak terukur, yang bijaksana merata ibarat belantara... Sumber dayanya jangan ditanya, kelola saja pasti sejahtera... Rakyatnya bermental baja berlapis baja... Hanya saja belum semuanya sejahtera... Setuju??

Aku pribadi bicara, bergumam atau merenung, hanya saja aku tuang pada secangkir tulisan ini... Aku, terpenjara, aku tertawan di sebuah negri yang seharusnya surga untuk manusia bumi... Aku tidak bilang ini neraka, hanya saja surga juga belum dalam makna.. Kenapa?

Jakarta, disanalah puncak pagelaran seluruh drama Indonesia. Setiapa 5 tahun sesuai jadwal rutin pemilu. Para jago menyawungkan diri supaya jadi. Rakyat sejahtera dijajakan dalam ranah jual beli untuk menjadi. Lalu kenapa kalian bertarung saling memaki, menjatuhkan membunuh dengan keji... Sedangkan yang aku dengar kalian semua berteriak kalimat yang sama, tujuannya rakyat sejahtera, Indonesia makmur mulia...

Tak terpikirkankah oleh kalian para yang mengaku penguasa? Tak pernahkah terbesit oleh kalian yang merasa memerintah? Padahal aku adalah sempalan majikan bagi kalian yang aku percaya atau tetpaksa percaya? Aku adalah tuan bagi kalian para presiden, DPR atau siapapun yang digaji negara...?? Lalu kenapa kalian justru gila hormat, RI satu adalah aku, bukan kalian... Tapi kok malah aku yang harus menunduk dan kinggir ketika kau lewat...?? Seharusnya kalianlah yang permisi tiap kali lewat di depan rumahku.. Ini itu bagaimana...??

Tipa presiden ganti program...
Mengulang semua dari nol masa kepemimpinan kalian. Yang sudah baik kemarin tidak pernah tuntas, apalagi yang biruk atau kurang baik kemarin? Mana ada diperbaiki kecuali menguap tanpa jejak.

Aku, adalah kebodohan yang nyata. Soal negara aku tak tau apa itu negara, apa itu pemerintahan.. Yang aku tahu aku hidup di Indonesia, anudrah Tuhan yang maha Kuasa.

Saranku sederhana saja... Coba renungkanlah. Sebelum kalian bertarung di panggung drama yang penuh intrik dalam politik, duduklah bersama kalian para ulama, ilmuawan, cendikia-cendekia, politisi, rakyat, orang-orang pintar, orang-orang cerdas, petani, buruh, pegawai-pegawai... Duduklah kalian dalam satu  ruang dan waktu, rumuskanlah tujuan sejahtera itu yang bagaimana, kalau perlu tidak usah kalian bicara satu tahun, lima tahun atau sepuluh tahun, karena itu semua omong kosong menurutku. Setelah sekian lama hasilnya nol besar... Bicaralah bagaimana Indonesia sejahtera, adil dan makmur dalam jangka 100 tahun... Rumuskanlah jalan mana yang kalian tempuh untuk sebuah kapal beasr Indonesia, kapan kau sampai mana, pecah setahun, dua tahun, lima tahun sepuluh tahun atau lingkaran waktu yang kalian sepakati dalam target. Lalu barulah kalian bertaring siapa yang yang akan memerankan presiden dengan garis rute yang sudah kalian sepakati dan dilanjutkan secara menerus dalam estafet 100 tahun menuju Indonesia sejahtera dalam cita-cita kita...

Tidak kok tiap ganti presiden ganti proyek, ganti program sedangkan rakyat sejahtera sebagai media jual beli... Sampai aku jengah sendiri tak peduli kecuali untuk diri sendiri, keluarga kecil yang kubeti nama Indonesia mungil...

duiCOsta
20190216

Komentar

Postingan Populer