Dear Tuhan...

Tuhan...
Engkau tau ini kekuatanku
Menulis demi topang semua kelam
Saat ini saya sedang bingung...
Apakah ini lucu atau ngeri
Kalau lucu kenapa senyumku sinis?
Kalau ngeri kenapa tak lahir ketakutanku?
Aku berkarya tanpa nama
Berbuat tanpa jejak
Ketika semua baik-baik saja
Sejiwa ini tenggelam ke dasar peradaban
Sama sekali seolah tak berandil
Tapi ketika satu hal buruk
Apalagi semuanya hancur dari rencana
Namaku melambung jauh dari permukaan
Termasyur demi menanggung dosa keseluruhan
Apa iya hidup sebangsat ini tuhan?
Apakah profesi ini ada untuk menjadi tumbal
Sedangkan hati dan mata mereka
Terbelalak sangat tau ini dosa siapa?
Sedangkan kebodohan sudah kami suguhkan
Demi diam para pecundang...
Tuhan...
Kapan kami mendapatkan
Piala tanpa kejuaraan
Mahkota tanpa pertikaian
Atau sekedar berbahagia dari sebuah pengakuan?
Kapan..?

duiCOsta
20180127

Komentar

Postingan Populer