Penghujung Purnama Kelima

Hampir sepertiga butiran tasbih kita hidup
Belum genap dwi warsa kita berteman
Tapi serasa sejak lahir kita tumbuh sebaya

Teman...
Engkau tak harus tertidur untuk terbuka jujur
Engkau tak harus terlelap untuk sahaja mengungkap
Karena salah satu yang aku tau
Engkau cukup tumbuh sebagai pribadi diri sendiri
Putih tak terungkap di balik dinding
Diruang lain yang mereka orang lain tangkap

Saudara...
Tak begitu denganku berputar menilik
Ruang waktu kita tak selalu sama
Tapi sanggup aku dekap ketulusan itu
Yang tak setiap jiwa lain membacanya
Terlebih mengejawantahkan detail maknamu

Bro...
Di penghujung hari purnama kelima ini
Engkau lengkap tigapuluh satu tahun 
Sebaris do'a dari teman golongan pendosa
Semoga Tuhan berkenan
Kita mampu arungi samudra hidup
Untuk melengkapi butir terakhir tasbihnya yang 99
Semoga panjang usiamu dalam sehat
Dalam bahagia untuk membahagiakan
Sejahtera untuk mensejahterakan...

Mbak Ria, tasya, nazwa dan siboy abay
Berbanggalah karena satu lelaki ini temanku
Bersyukurlah kalian memilikinya utuh..
Satu teman ini saudaraku
Aku hanya merasa bersyukur tentang satu hal
Tuhan tambahkan lipatan jariku
Pertanda satu pemaham dan pemaklum tentangku hadir
Dan sebagai penghargaannya satu kalimat dua baris
Selamat ulang tahun bro..
Lelaki luarbiasa dan bijaksana ada

Meskipun dengan takaran yang berbeda

Dan itu sudah lebih dari cukup bagiku
Lelaki yang lahir di penghujung purnama kelima

31 tahun yang lalu

Sebagai salah satu sudut dimana aku membaca
---Wahyu "weha" Hasfianur---

Salim,
29 Mei 2016
dui costa dollars

Komentar

Postingan Populer