Maos Kanthi Nalaring Akal

*selamat datang sejiwa* carilah apa saja yang tertuang dalam kesepakatan janjimu *ikutilah apa saja yang mengalir, air, angin* pahamilah bahwa diantaranya ada api, tak perlu kau matikan, cukuplah engkau jinakkan *lihatlah Dia, pahamilah engkau* kalifah-kalifah datang di usia dunia yang semakin renta *maka tetaplah muda jangan ikut usang zaman, begitu pula denganmu nak* biar kasih sayangmu meluas terlebih dahulu tanpa karena *dan biar cinta datang kepadamu setelah* rindukanlah kampung halaman dari mana engkau beranjak *selamilah lautan tanpa takut tenggelam, jelajahilah rimba raya tanpa takut tersesat* karena engkau tidak sendirian, meski kau akan merasa kesepian seperti ayahmu, bahkan sebagai orang asing *karena itu adalah yang hakiki* sedang kegaduhan sekitarmu adalah tipu daya semata *bersama empat saudaramu, siapa jibrilmu, mikailmu, siapa izroilmu, dan siapa izrofilmu, ingatlah bahwa dari kesemuanya itu, ada satu titik cahaya yang semuanya mengerucut satu* ikutilah identitas yang Dia berikan, jangan lupa personalitasmu *dengarkan cerita dari seekor burung yang ayah kisahkan* dia bicara pada pemburu, bahwa memakannya tidak menyelesaikan masalah apapun, kau juga tidak akan kenyang, lepaskanlah dan burung akan sampaikan 3 nasehat *pertama* janganlah engkau sedih dan menyesal dengan segala sesuatu yang lepas dari harapanmu *kedua* burung minta dilepaskan dan hinggap di dahan pohon Lalu dia jelaskan lagi pelajaran yang kedua, bahwa apa yang kau dapatkan itu adalah sejatinya tiada... buktinya burung itu tak lagi kau punyai... lalu pemburu penuh penasaran bertanya tentang pelajaran *ketiga* burung itu bilang bahwa ada sebiji intan di paruh dadanya, nah ketika si pemburu itu mau mengrjar burung itu lagi baru sadar bahwa betapa dia menyesali telah melepas burung itu... *Pelajarannya* pemburu sudah lupa dengan Pelajaran yang kedua bahwa segala sesuatu yang kau ingingkan di rimbaraya ini hanyalah tiada belaka, jangan bersedih hati...

Begitulah nak kira-kira  perjalanan didunia ini... Itulah krnapa kuberi nama padamu *MAOS KANTHI NALARING AKAL* yang ayahmu harap kau akan membaca alam semesta dan sifat-sifatnya dengan akalmu, nalarmu... kenalilah dirimu baik baik sebagai jembatan mengenali Tuhan Allaah, atau sekedar mempersiapkan kapan janjimu itu jatuh tempo dari dunia...

Engkau harus tau bahwa jasadmu adalah rakitan dari alam semesta, termasuk puluhan nafsu didalamnya yang harus kau kenali... Ketika lapar makan, ketika haus minum... Kawin ketika hasratmu, tidur dikala kantuk, berbahagia, bersedih... 

JANGAN LUPA, TERNYATA HEWAN-HEWAN JUGA BEGITU SAYANG...

itulah kenapa engkau berbeda dari mereka...

akalmulah yang membedakan, sisanya identik kalau tidak mau dibilang sama...

duiCOsta,

20180705

Komentar

Postingan Populer