KAEF
kamu,
emas tersembunyi sedari aku bayi,
nyawa dari harapanku tumbuh,
yang mengalirkan darah pada malam
agar pagi kutemui, meski aku sembunyi
aku,
yang merayu tuhan dengan uang palsu,
untuk memenangkan sebelum dua windu,
embun menertawakanku sebelum menguap
nyala langit juga mempertanyakan
demi apa seorang anak yang renta
harus diterima oleh istana
atau diundang sebagai hulubalang putri
firasat atau nafsu tak lagi beda
isyaratkan suara dalam gerak pendekatan
tanpa seperti dan karena engkau jatuh hati
ratap sayu wajah lelaki itu tak berani
ingin mengutarakan takdirnya yang Selatan
ayu berdiam dengan pesan telepati
niat hati menyampaikan lebih dulu
ingkar jati perempuan tak peduli, jadi...
Yogyakarta, 20130724
duiCOsta
KAEF
Comments
Post a Comment